Cafe Batavia mulai dibangun pada tahun 1837, di masa saat Belanda masih berkuasa sebagai penjajah. Awalnya bangunan ini disediakan untuk mendukung kegiatan pemerintahan. Namun selang beberapa waktu, Kafe ini mengalami beberapa kali pindah kepemilikan.
I am super in like using this place!! Genuine to its name, it’s where you can chill and skim a e book although sipping a very good coffee.
Resto khas belanda di Bandung ini cukup authentic, terlihat dari bangunan tempatnya yang msih menyerupai bangunan rumah jaman belanda. Ownernya juga masih turunan belanda, dan resep makanan yang digunakan merupakan resep turun temurun dari keluarganya yang asli belanda.
Tempat yang satu ini memiliki konsep ruangan yang cukup dekat dengan alam, hal itu sudah mulai terlihat dari bagian dalam Domo Coffee And Resto yang dengan sengaja menunjukkan sisi cafe yang sangat hidup dengan adanya pohon di bagian tengahnya.
Aku belum pernah deh datang ke resto bernuansa Belanda. Seperti kembali ke masa lalu gitu kali, yaaa. By the way aku setuju lho dengan estimate dari Kevin Christian. Kita akan lebih mengingat emosi, perasaan, dan kenangan sewaktu menikmati makanan dibandingkan makanan itu sendiri. Tjakeeep.
Tutup di tahun 2015 silam, lokasi tempat Toko Buku Djawa kemudian berubah menjadi kedai kopi pada Desember 2017 lalu. Meski sudah beralih fungsi, kesan jadul masih dipertahankan oleh tempat ini, sehingga pengunjung pun bisa bernostalgia pada kenangan Bandung tempo dulu.
It is a nice destination to take a brake which has a cup of coffe, but chicken cordon bleu is definitely the good choice for evening meal.
Seperti dengan mengerjakan tugas-tugas yang perlu dikerjakan, pun jika ingin mengobrol santai di sini juga sangat bisa sekali. Kamu juga dapat menikmati makananmu sembari mencoba berbagai macam hidangan, di tengah naturalnya suasana restoran ini.
Tentunya dengan olahan mereka yang ahli membuat menu-menu sangat lezat itu. Kamu tidak perlu lagi ragu soal rasa, Domo Coffee And Resto ini ahlinya membuat kamu merasa ketagihan dengan segala rasa yang dimiliki oleh mereka.
Iya emnag enakeun, ku pernah nunggu kk olive yg lagi pkl di sini, deketan kan tuh sembari onlen menyendiri ditemani sunyi dan suasana jadul.
Rasa kuah sotonya sih gurih enak gitu ya tapi aku kecewa sama rasa daging dalam soto nya. Kok masih amis sapi gitu :( Untung dibayarin jadi gak rugi amat. Cuma sayang aja dagingnya jadi aku sisain karena gak enak dimakan.
Setelah menjadi miliki website salah satu saudagar Arab, pada tahun 1990 seorang warga Perancis bernama Paul membelinya untuk dijadikan sebagai geleri lukisan. Sekitar tahun 1991 dibeli orang lain dan dijadikan sebagai kafe hingga sekarang.
Garasi Cafe is actually a delightful institution giving a powerful array of dishes and beverages at inexpensive prices. In combination with their delectable menu, they supply superb service that improves the overall eating expertise. The ambiance is stuffed with beneficial Electricity, complemented by live tunes performances from gifted bands.
detikNews detikEdukasi detikFinance detikInet detikHot detikSport Sepakbola detikOto detikProperti detikTravel detikFood detikHealth Wolipop detikX 20Detik detikFoto detikHikmah detikPop Layanan